CerpenCinta - Matahari Terbenam Ini menyenangkan. Tenggelam dalam lautan rumput liar yang lebih tinggi dari batas lutut orang dewasa sambil memandangi langit sore yang kelabu. Juga hembusan angin yang membuat rumput di lapangan bola ini bergoyang, meniup gumpalan awan muram ke sisi lain kota ini, dan mengaburkan suara di sekitarku.
Adajuga yang ketika merasa sempurna (bisa melampaui semuanya) malah dunia seakan-akan mengingatkan bahwa "kamu tak mampu melewati ini".Kata "rambang" memiliki arti ragu, sedangkan kata "fragmen" berarti cuplikan (dari sebuah cerita).Sehingga, ada kalanya seseorang merasa ragu di dalam pilihannya (dalam menentukan tujuan hidup) walau sedang berada di masa kejayaannya.
Awalmulanya disebuah koridor sekolah, pada saat itu karena aku datang terlalu pagi dan kelas masih kosong, aku berencana untuk pergi kearah kantin untuk mengisi perut. Dan dalam perjalanan menuju kantin, aku bertemu dengannya di koridor. Dia bersama temannya yang juga adalah teman sekelasku. Anton namanya.
Vay Tiá»n Nhanh Chá» Cáș§n Cmnd. Hallo Sobat RT! Bagi kalian yang suka dengan cerita-cerita romantis dan mengharukan, tentu tidak boleh melewatkan cerpen yang satu ini. Cerpen yang berjudul "Mawar Hitam" ini menjadi salah satu contoh cerpen tentang cinta paling romantis dan mengharukan yang pernah "Mawar Hitam" ini ditulis oleh seorang penulis yang cukup terkenal di Indonesia, yaitu Tere Liye. Cerita ini menceritakan tentang kisah cinta dua remaja yang saling mencintai namun harus berpisah karena berbagai halangan dan rintangan yang Utama dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. AlifAlif merupakan karakter utama dalam cerpen "Mawar Hitam". Ia adalah seorang remaja yang tampan, pintar, dan juga berbakat dalam bidang musik. Alif jatuh cinta pada seorang gadis bernama Dinda yang dikenalnya di sebuah pesta ulang tahun adalah sosok yang sangat romantis dan perhatian pada Dinda. Ia selalu berusaha membuat Dinda tersenyum dan merasa bahagia. Namun, rintangan yang ada membuat hubungan mereka harus berakhir dengan perpisahan yang DindaDinda adalah seorang gadis yang cantik, cerdas, dan juga berbakat dalam bidang fotografi. Ia jatuh cinta pada Alif karena kepribadiannya yang romantis dan perhatian. Namun, Dinda harus menghadapi berbagai rintangan yang membuat hubungan mereka harus berakhir dengan adalah sosok yang tangguh dan kuat. Ia selalu berusaha untuk tetap tegar meskipun harus merasakan kesedihan karena harus berpisah dengan Alif. Dinda juga merupakan sosok yang sangat mencintai Alif dan rela melakukan segala hal untuk Romantis dan Mengharukan dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. Pertemuan Pertama Alif dan DindaPertemuan pertama Alif dan Dinda terjadi di sebuah pesta ulang tahun temannya. Saat itu, Alif melihat Dinda dan langsung tertarik padanya. Ia pun berusaha untuk mendekati Dinda dan akhirnya berhasil mendapatkan nomor itu, Alif dan Dinda semakin dekat dan akhirnya jatuh cinta pada satu sama lain. Mereka menghabiskan waktu bersama dan saling menyayangi satu sama Rintangan yang AdaHubungan Alif dan Dinda harus dihadapkan pada berbagai rintangan. Salah satu rintangan yang paling besar adalah orangtua Dinda yang tidak menyetujui hubungan mereka. Orangtua Dinda menginginkan Dinda untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh ini membuat Alif dan Dinda harus merahasiakan hubungan mereka dan hanya bertemu secara diam-diam. Namun, rintangan lain juga muncul seperti jarak yang memisahkan mereka dan juga persaingan dalam bidang musik dan Perpisahan yang MenyakitkanSetelah melalui berbagai rintangan, Alif dan Dinda harus menghadapi perpisahan yang menyakitkan. Hal ini terjadi karena Dinda harus menuruti keinginan orangtuanya untuk menikah dengan pria yang sudah dipilihkan oleh sangat sedih dan kecewa dengan keputusan Dinda. Namun, ia memilih untuk melepaskan Dinda dan membiarkannya mengejar kebahagiaannya. Meskipun perpisahan itu sangat menyakitkan, Alif dan Dinda tetap saling mencintai dan mengenang kenangan indah yang pernah mereka jalani yang Terkandung dalam Cerpen "Mawar Hitam"1. Kesetiaan dalam CintaCerpen "Mawar Hitam" mengajarkan tentang kesetiaan dalam cinta. Meskipun Alif dan Dinda harus berpisah, mereka tetap saling mencintai dan mengenang kenangan indah yang pernah mereka jalani bersama. Mereka juga selalu berusaha untuk tetap setia pada perasaan masing-masing meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan Kompromi dalam HubunganHubungan Alif dan Dinda juga mengajarkan tentang pentingnya kompromi dalam hubungan. Meskipun mereka harus menghadapi berbagai rintangan dan halangan, mereka selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan saling menghargai pendapat Tegar dalam Menghadapi RintanganCerpen "Mawar Hitam" juga mengajarkan tentang pentingnya tegar dalam menghadapi rintangan. Alif dan Dinda harus menghadapi berbagai rintangan yang membuat hubungan mereka harus berakhir dengan perpisahan. Namun, mereka tetap tegar dan kuat meskipun harus merasakan kesedihan dan tadi cerita mengenai "Mawar Hitam", contoh cerpen tentang cinta paling romantis dan mengharukan. Cerita ini mengajarkan banyak nilai-nilai yang penting dalam kehidupan, seperti kesetiaan, kompromi, dan juga kekuatan dalam menghadapi jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Semua wanita pasti memiliki sosok yang menjadi cinta pertamanya. Begitu pula si anak perempuan yang satu ini. Hidupnya selalu terbayang-bayang sosok pria yang pertama merebut hatinya. Tidak tampan, tidak kaya, dan tidak seperti pangeran dalam dongeng tontonannya. Pria ini jauh dari idamannya. Pria sederhana nan dewasa yang telah menemaninya sepanjang perjalanan kehidupan."Seorang ayah merupakan cinta pertama anak perempuannya."Ungkapan tersebut tidak asing lagi di telinga orang-orang. Sejujurnya, terdengar agak menggelikan bagi si perempuan. Namun, siapa sangka ungkapan tersebut berlaku kepada dirinya. Sosok cinta pertama yang membayang-bayangi hidupnya adalah ayah si perempuan itu. Sosok pria yang biasa dipanggil Papa oleh si anak, merupakan seorang pria sederhana. Beliau bekerja sebagai pemilik usaha kecil yang tak bernama. Memiliki hobi segudang menjadikan dirinya serba bisa. Beliau memiliki seorang istri yang tegas, anak lelaki bungsu yang kaku, dan anak perempuan sulung yang terlihat peduli-tak-peduli. Mungkin beliau sendiri saja tidak menyangka bahwa ia merupakan cinta pertama anak sulungnya yang acuh."Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Memiliki anak yang cuek, sifat beliau sebagai sang ayah juga tidak jauh berbeda. Beliau sekilas terlihat sebagai sosok yang acuh. Mementingkan pekerjaan dibandingkan keluarga. Namun, dibalik ekspresi kaku dan kepala batu, sang anak tahu bahwa cinta pertamanya itu sangat menyayanginya dan segenap merupakan sosok kuat yang lemah. Beliau mampu menanggung beban dan menghadapi kondisi apapun. Beliau terlihat bak pohon tua yang kokoh. Namun, bagai pohon tua pula, beliau telah terluka dan tergores berkali-kali. Bagai pohon tua, siapa sangka ranting-rantingnya lemah dan rapuh. Bagai pohon tua, beliau tetap berdiri kokoh melindungi belas tahun sudah beliau menemani si anak perempuan. Ada satu kalimat yang selalu diingat sang perempuan. Satu kalimat yang menjadi pedoman hidupnnya sejauh ini. "Mien hogiak, yaukin holang." Ungkapan yang sering beliau utarakan dalam bahasa Hokkian tersebut mengingatkan sang perempuan untuk lebih memilih menjadi orang yang baik daripada orang yang kaya akan materi. Sejujurnya, bagi sang anak, ungkapan tersebut terdengar sangat tidak realistis. Bagaimana kita akan hidup di dunia yang kejam dengan menjadi orang baik? Setiap kali ia protes terhadap prinsip hidup tersebut, beliau selalu mengatakan "Tunggu beberapa tahun lagi, kamu suatu hari akan mengerti."Ungkapan ayah sebagai cinta pertama sayangnya seperti pisau bemata dua. Orang-orang selalu menggambarkan cinta pertama sebagai sesuatu yang indah. Namun, tidak pernah menyoroti patah hati pertama yang paling menyakitkan. Sakit hati yang diperoleh dari cinta pertamanya juga pernah dialami oleh si anak. Sewajarnya manusia, dua tahun lalu, sang ayah melakukan kesalahan besar yang menjerumuskan keluarga yang ia cintai ke jurang yang suram. Kejadian tersebut mengibarkan bendara patah hati pertama sang anak. Pada momen itu pula, sosok cinta pertama yang melekat pada dirinya sirna tak kita akui, sesalah-salahnya orang yang kita cintai, pasti rasa cinta pada mereka tetap tidak hilang. Lagipula, bukannya cinta berarti menerima orang tersebut apa adanya? Meskipun kesalahan besar tersebut menghancurkan hati sang anak, label cinta pertama kepada pria tersebut tidak hilang. Cinta pertama memang hal yang aneh. Walaupun sudah putus, tetap terkenang dan membekas di sekali kutipan indah perihal cinta pertama."Cinta pertama adalah yang terindah.""Cinta pertama adalah yang paling tulus dan sadik." 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya
Cerpen Karangan Sarah AuliaKategori Cerpen Comar Pertama, Cerpen Mulai dewasa Lolos moderasi pada 13 October 2022 Namaku Ulfa, aku lahir di Jakarta, 19 Oktober 1997 aku yaitu momongan istimewa dari keluarga yang memiliki usaha dibidang properti yang cukup besar di Indonesia. Kedua orangtuaku mutakadim berpisah sejak aku berumur 10 tahun, sejak saat itu aku tinggal bersama dengan bundaku meski aku lalu bersama dengan bunda hanya aku masih bisa dan masih pelalah bersua dengan ayah. Momen itu aku sempat merasa bahwa kehidupan tak koneksi adil padaku karena aku tak pernah bahagia, tak pernah aku rasakan karunia sayang yang utuhnya semenjak kedua orangtuaku aku pernah mengomong pada mereka âAku ini anak kalian mengapa kalian lain pernah cak semau wantu untukku, tapi entah mengapa sekejap-sekejap aku murka aku tidak kuasa berujar seperti itu pada mereka kelihatannya karena mereka adalah orangtua yang telah merawat dan membesarkan aku. Perian berlalu begitu cepat lain terasa waktu begitu cepat bepergian aku mulai beranjak dewasa. Waktu ini hariku mulai bercat karena kini aku mengenal seseorang yang dapat membuatku mesem dan tertawa detik bersama dia. Dia bernama Muhammad Barap, entah cak kenapa saat bersama dengannya aku merasa nyaman aku juga merasa bahagia bersama dengannya setiap kali bersama dengannya aku selalu merasa tak sangkut-paut ada masalah selama ini. Sungguhpun kenyataannya masalah di hidupku terlampau banyak dan itu membuatku tidak wasilah bahagia, doang semejak mengenal dia aku merasa sira dapat menjadi tempatku bersandar aku senggang bertemu dengannya di ujana sekolah pertemuan yang tidak disengaja, namun pertemuan itulah yang menjadi mulanya kisahku dengan dirinya. Saat itu musim dimana seleruh siswa di sekolahku diharuskan bersama dengan temannya doang aku yang memang jarang n kepunyaan teman merasa mencacau aku harus bagaimana, dan disaat kegelisahan itu cak bertengger embung dengan tanpa ragu menggenggam tanganku sambil berkata âUlfa ayo kita datang bersama ke sekolahâ ucap sulung padaku. Dan saat itu kami datang bersama ke programa sekolah intern rangka ulang hari sekolah kami. Saat itu semua alat penglihatan terpaku padaku dan sulung banyak khalayak orang yang memandang tak berketentuan, seakan baru hanya melihat keadaan aneh. Aku yang berjalan di sebelah sulung hanya boleh bepergian canggung dan tidak boleh berkutik karena aku tau bahwa banyak siswi yang tak suka melihatku berjalan bersama dengan sulung apalagi ketika itu sulung menggandeng tanganku dan berjalan beriringan dengan diriku, aku nan berjalan bersamanya hanya dapat merunduk malu karena aku tau bahwa oponen temanku tak mengesir hal itu bahkan sulung yang dahulu nampan saat itu menciptakan menjadikan para siswi tidak tak henti hentinya memandang dirinya dan aku yang mengaram hal itu namun bisa merunduk malu karena aku merasa bukan pantas ada di dekatnya, sulung yang juga anak tunggal bermula batih konglomerat nan lewat kaya di Indonesia memiliki daya tarik yang luar sahih berkarisma kepada kehidupan pergaulannya. Lain dengan diriku nan lebih menutup diri dari kebanyakan teman temanku di sekolah dan aku yang lebih tertarik dengan duniaku sendiri, biarpun begitu sulung yang naik daun dan menjadi idola di kalangan murid murid di sekolahku terutama para siswi yang terus saja mengejar wayan ke manapun dia menjauhi mereka pasti akan selalu mengikutinya. Seiring berjalannya hari aku dan wayan semakin dekat dan kami semakin sering bersama, aku nan saat itu belum ikatan roboh cinta kepada laki junjungan manapun seperti merasakan sesuatu nan aneh di diriku hatiku seperti bergetar hebat setiap kali bersama dengan dia setiap kali anda menggenggam tanganku, aku sama dengan ingin gagap ke angkasa setiap kali dia menatap mataku hatiku menjadi mulai sejak bunga. Sebagaimana saat itu kami yang sedang berada di taman sekolah membahas pelajaran bersama tak sengaja berbenturan pandang tatapan yang beliau berikan padaku punya arti tersendiri saat kami sama sama terdiam dengan manah kami masing masing dengan sengaja anda mencubit pipiku yang memang sedikit gembil aku yang kesakitan karena pipiku dicubit olehnya hanya bisa berbicara âIh barap sakit tau kamu iseng sekaliâ ucaku cak sambil cemberut dan menekuk wajahku dan dengan minus rasa bersalah dia hanya berkata âAbis kau tembem sih dasar ulfa gembilâ ucapnya enteng tanpa beban. Aku masih belaka menekuk wajahku sebal karena engkau tak meminta maaf padaku, melihatku yang masih sahaja cemberut menekuk wajahku dia bertutur âMaafkan aku ya tembam aku janji tidak akan mencubit pipimu lagi, ayolah mesem lagi ya ulfa jangan cemberut demikian ini kamu akan terlihat lebih elok jika wajah cantikmu itu kau pasrah cacat saja senyum manis nan tulus ayolah kumohonâ ujar sulung padaku. Mendengar kata perkenalan awal sulung tadi aku mulai tersenyum tak hanya senyum aku lebih-lebih tertawa selepas melihat wajahnya nan memohon itu sangat gecul wajah baki sulung jadi terlihat lucu selepas sira memohon padaku bakal tersenyum, âBaiklah aku akan tersenyum asalkan kamu berikrar padaku jangan mencubit pipiku punâ ucapku padanya âBaiklah tembem aku berjanji padamu tembemâ ucapnya padaku. âSegala apa gembil kau ini dasar item menyebalkanâ teriakku di depan wajahnya dan kamu hanya tertawa âHaha item item kereta api tau kendati item banyak yang ngantriâ ucapnya sambil tertawa. Melihat itu aku merasa bahagia oh tuhan apakah ini? Kok hatiku selalu bahagia dan nyaman saat bersama dengannya, apakah aku ambruk cinta padanya? Pada sulung yang baru menjadi sahabat baikku, benarkah ini haruskah aku menjarang darinya agar tak cak semau problem dikemudian hari. Atau haruskah aku mengatakan padanya bahwa aku menyayangi dirinya? Tapi akankah beliau akan menerima diriku atau terlebih sebaliknya?. Periode hariku saat ini berubah aku kini mulai belajar bakal merenggang darinya karena aku takut kecewa padanya, namun meskipun aku menjauh darinya tetap saja ia yang selalu mendekatiku sebagaimana semalam saat medium di sekolah aku memintal untuk loyal congah di dalam kelas karena aku senggang beliau pasti sedang mampu di taman panggung kami dulu absah bersama, dan benar saat aku madya berada di kerumahtanggaan kelas ada temanku yang menegurku sekali lalu berbicara âUlfa kau bukan ke taman?â tanya temanku linda âAh tak tali tap aku lagi tak ingin ke taman, memangnya kenapa?â tanyaku kepadanya âItu si wayan dia sedang menunggumu ditaman di panggung protokoler kalian sparing bersamaâ tutur linda âOh⊠Ya mengapa dia ada di sana?â tanyaku âEntahlah mana tahu dia sedang menunggumu di sanaâ jawab linda. Oh almalik apa iya embung menungguku di tempat normal kami berlatih? Tapi mengapa dia menungguku? Kulirik arloji yang ada di tanganku saat ini sudah lalu pukul sore selincam juga bel masuk tuntunan terakhir mengapa engkau masih menungguku, biasanya jam segini seharusnya dia sudah gemuk di dalam kelas mengapa anda masih menungguku? Aduh aku merasa tidak enak padanya bagaimana ini apa yang harus aku untuk ya? Tring⊠Oh handphoneku berdering oh wanti-wanti turut rupanya, tapi pecah bisa jadi ya? Dengan sigap kubuka wanti-wanti sumir yang ada di handphoneku itu dari barap? Ya tuhan ternyata engkau yang mengirim wanti-wanti padaku From Sulung âUlfa kamu di mana? Aku sudah menggumu sejak tadiâ isi wanti-wanti darinya, bagaimana ini segala yang harus aku buat? Baiklah lebih baik aku menemuinya saja daripada belakang hari aku jadi tidak enak padanya kesudahannya kuputuskan lakukan menemui sulung yang semenjana berada di taman sekolah. Dan ketika aku berdapat beliau di taman sekolah kulihat dia sepertinya kamu sudah lama menungguku kuhampiri dia yang sedang duduk di bangku taman tempat kami stereotip berlajar dan saat aku menghampirinya aku merasa tinggal bersalah padanya karena aku membuatnya menunggu sebatas jam segini kulirik arlojiku sekarang pukul petang entah mutakadim berapa lama dia menungguku dan ketika aku mewah di dekat balai-balai ujana yang sedang anda tempati aku berdeham âEmbung⊠Apa ia sudah lama di sini?â tanyaku padanya tidak ada jawaban pecah mulutnya namun, seketika kamu beranjak mulai sejak duduknya dan langsung memelukku dengan erat aku terdiam seketika. Tak kusangka dia akan memelukku begini dan ternyata kejutan darinya belum usai. âKamu menangisâ âSulungku menangisâ suka-suka apa ini tuhan mengapa beliau menangis? Segala nan mutakadim terjadi padanya? Dengan sewaktu aku membalas pelukkan darinya dan berbisik di telinganya âMengapa kau menangis? Apa yang terjadi padamu? Apa kau baik baik saja?â tanyaku berbisik tepat ditelinganya. Dan bukan menjawab semua pertanyaanku engkau justru terus saja menangis hingga alhasil aku memintanya untuk duduk kembali di amben taman tempatnya menungguku, tanpa melepas pelukannya padaku dia menatap mataku dan di kerumahtanggaan kedua bola matanya kulihat ada rasa takut dan kecut hati dan aku tau tatapan itu karuan ditujukan padaku. Sekejap aku terdiam karena hatiku seperti mana teriris maka itu tatapannya, ketika itu kugenggam tangannya dengan optimistis dan kumulai perundingan âBarap kau belum menjawab pertanyaankuâ ucapku padanya âUlfa mengapa kau menjarang dariku? Segala kau murka padaku?â ucapnya padaku aku hanya menggeleng. âLewat kenapa? Kenapa kau menjauh dariku apa berbuat salah padamu?â tanya sulung padaku, âBukan kau tidak berbuat itu sesungguhnya aku menjarang darimu bukan karena aku membenci dirimu sulung seandainya kau tau apa alasanku dia pasti menjauh darikuâ ucapku padanya dengan indra penglihatan ki mawas kaca, dan entah apa yang terjadi padanya kamu refleks memelukku dan bertutur âKumohon ulfa jangan menangis katakan semata-mata aku bukan akan meninggalkanmu aku berjanjiâ ucapnya padaku kesudahannya aku mengatakan apa yang kurasakan. âSulung jujur aku tercantol padamu, tapi aku takut jika engkau akan pergi meninggalkankuâ ucapku dengan meyakinkan padanya. Ternyata dia justru berkata padaku dia pun mencintaiku apalagi sejak mula-mula kami ganti mengenal. Aku terkejut mendengar jawabannya barusan setakat aku memeluknya dengan kencang hingga dia enggak boleh bergerak dan dia berkata padaku âIya tembem aku adv pernah kamu bahagia tapi apa kau tidak bisa lebih halus sedikit denganku hah tembemâ ucapnya padaku. Waktu ajal setelah pernyataan cintanya padaku aku berpikir jika kami empat mata mutakadim menjadi sejodoh puspa hati hanya ternyata aku keseleo, aku yang terlampau menyayanginya malar-malar mujur butir-butir yang membuatku kaget mendengarnya, amanat nan mengatakan sekiranya wayan berpacaran dengan anisa tara sekolahku lagi semata-mata saja aku barap dan anisa berbeda jurusan jika aku dan barap adalah anak jurusan IPA anisa ialah pesuluh jurusan IPS. Sejujurnya aku tawar hati mendengar berita itu dan aku masih berharap seandainya berita itu sahaja berita bohong yang dikarang oleh seluruh n antipoda lawan sekolahku mudahmudahan aku dan sulung menjadi jauh dan tidak terlalu cangap bersama. Saja ternyata dugaanku pelecok ternyata pemberitaan yang aku tangkap suara dari saingan temanku itu bermartabat memang sopan sekiranya wayan dan anisa berpacaran saat itu bau kencur aku tau jika ternyata anisa lah yang meminta sulung untuk menjadi kekasihnya dan yang membuatku kecewa dan sakit hati adalah sulung mengakui keinginan dan petisi anisa minus memikirkan perasaanku terlebih dahulu tuhan adilkah ini? Mengapa seperti ini disaat aku sudah lalu beriman jika dia mencitaiku juga kok malar-malar dia yang merusak kepercayaanku kepadanya dan itu membuatku merasa pengecut dan gempa bumi hati, sepulang sekolah aku duduk di taman sekolah. Masa ini kenangan manis itu berubah menjadi kosong seolah tak pernah terjadi hal sani itu di intern hidupku dan hidupnya karena pada kenyataanya sulung kini berubah. Dia bukan pula wayan yang kukenal bukan sulung nan dulu memeluku bukan wayan yang menangis karena tak bertemu denganku, dan dia bukanlah wayan yang buatku terikat tuhan aku kecewa mengapa disaat seperti mana ini disaat seharusnya aku bahagia bersamanya dia justru menghindari meninggalkanku dan memilih bersama anisa sonder perduli bagaimana persaanku. Apalagi dia tak sangkutan bertanya apakah aku mengetahaui mengenai hubungannya dengan anisa atau bukan, betapa aku kecewa atas sikapnya padaku nan seolah tak cak semau nan membuat hatiku terluka. Bahkan anda seolah tak peduli dengan perasaan dan keadaan hatiku hati yang dulu pernah bercita-cita punya hatinya sekarang jangankan bertanya memandang langsung diriku saja dia seolah lain sudi lagi memandang mataku dia tidak mau sampai-sampai sekedar bertanya bagaimana perasaanku waktu ini dia tak melakukannya. Tuhanku mengapa aku harus merasakan ini semua aku mencintainya dengan kudus aku menerimanya apa adanya aku enggak pernah memaksudkan dirinya menjadi sosok lain aku cuma mohon padanya untuk membuatku bahagia kendatipun sekedar tersenyum, belaka jika saja dia melakukannya dengan safi sungguh aku bahagia. To Sulung âHai embung segala takrif? Aku tangkap suara ia berpacaran dengan anisa benarkah itu? Cak kenapa beliau tak perikatan cerita denganku?â tuturku kepadanya melangkaui pesan singkat. Tring To Ulfa âMaafkan aku ulfa aku tak memberitahu padamu yang sebenarnya, memang benar aku sekarang berpacaran dengan anisa tapi itu semua keinginannya bukan keinginanku. Kabarku baik bisakah kita berbenturan sepulang sekolah di yojana biasa?â balasan mulai sejak sulung di handphone tadi membuatku sakit, tapi aku mengepas mesem meski aku mesem kecut seusai mendaras pesan itu sekaligus namun aku letakan handphoneku di atas meja. Sepulang sekolah aku pula berjalan ke taman sekolahku dengan langkah loyo aku menuju tempat biasa aku duduk di taman itu tempat yang nyaman. Hingga di sana aku mengintai embung sedang duduk di dipan yang aku tuju aku tetap berjalan hingga momen aku sampai di bangku itu kulihat wayan duduk dengan memandang ke depan doang tatapan matanya kelihatan keruh sebagai halnya ia medium banyak problem melihatku dia sekalian membuka pembicaraan âUlfa kau nomplok aku pikir kau bukan akan menclok karena kau marah padakuâ ucapnya padaku, âIya aku datang saja aku nomplok enggak lakukan bertemu denganmu aku nomplok bakal mengenang kenangan manis bersama orang yang kucintaiâ jawabku. Wajah sulung seperti kagat mungkin karena aku mengomong seperti itu dan sulung akhirnya berkata âMaafkan aku tapi betapa aku memang mencintaimu dengan setulus hatiku dan soal anisa aku terpaksaâ tutur barap, âBenarkah itu jadi bagaimana waktu ini denganku? Dengan hatiku?â tanyaku akhirnya dia berujar âJika kau cak hendak menunggu aku pasti akan kembali padamuâ ucapnya, âBaiklah tapi jujur aku kecewa padamuâ ucapku padanya. Cerpen Tulisan Sarah Aulia Facebook Sarah Aulia Sarah Aulia lahir di Jakarta 17 April 1999, siswi di SMK Muhammadiyah 15 Jakarta. Siswi kelas XII Multimedia ini memiliki hobi dan minat internal sastra dan kesenian terutama seni musik, bertekad menjadi carik, penyanyi, dan ahli n domestik bidang IT dan Multimedia. Mempunyai moto umur â Sahabat dan anak bini yaitu pengobar,. Email sarahaulia14045[-at-] Facebook Sarah Aulia Nomor HP 085811252658 Cerpen Cinta Purwa Yang Menyakitkan merupakan cerita ringkas karangan Sarah Aulia, dia dapat mengunjungi pekarangan eksklusif penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. âDia demen cerpen ini?, Share donk ke temanmu!â Share ke Facebook Twitter WhatsApp â Baca Lagi Cerpen Lainnya! â Pejuang Semenjak Pinggul Oleh Muja_Aulia Malam sedang terang disinari cahaya bulan purnama. Disertai sinaran tanda jasa yang ingin menunjukkan keindahannya. Namun, di balik keindahan itu tersembunyi keangkuhan. Persis sebagaimana sebagian makhluk. Di sebuah rumah yang Pelita Hati yang Kerontang Makanya Khoirur Rozikin 3 Desember di bumi Jatisari Awan hitam menyelimuti pagi itu. matahari seakan enggan menunjukkan kegantengan semarak putihnya. Nyanyian istiqomah pelir pipit tak juga terdengar di seantero telinga manusia, seakan Hancurnya Persahabatanku Karena Cinta Oleh Ikke Binar Vita Sari Polos ialah riuk suatu siswi di kelas Busana 2 di SMK paling kecil populer seSurabaya, anda memiliki seorang sahabat dekat bernama Putri. Mereka sudah seperti perangko dan amplop yang lengket Forgive Berpenyakitan Oleh Dini Kartika Aku masih tersenyum memandangi indah dandan bunga mawar saat bel tanda masuk berbunyi. Yah, buyar deh kegantengan pagi ini. Ditambah lagi kehadiran koteng Alfi di kelas bawah, anak gusuran berpokok Still Have Them Oleh Tricia Ofelia Wijaya Gelegar hujan membangunkan Lucy dari tidur yang setengahnya mimpi buruk. Upik itu mengerjap-ngerjapkan matanya cak bagi mengusir kantuk, dahulu melirik penanggalan nan diletakkan di atas kenap di jihat tempat tidurnya. âHai!, Apa Beliau Suka Bikin Cerpen Juga?â âKalau iya⊠jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui pelataran yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu katib cerpen dari seluruh Indonesia telah turut menghidupkan loh, bagaimana dengan kamu?â
cerpen cinta pertama yang menyakitkan